SISTEM TERDISTRIBUSI
(MODEL SISTEM TERDISTRIBUSI)
OLEH:
KELOMPOK 9
DWI ANGGRENI SAFITRI AR
1329041047
FIRDAYANTI BAKRI 1329041009
ADILLAH 1329042015
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Model dalam sistem terdistribusi terbagi 3 yaitu :
- Model
ArsModel dalam
sistem terdistribusi terbagi 3 yaitu :
- Model Arsitektur (Architectural Models)
- Model Interaksi (Interaction Models)
- Model Kegagalan (Failure Models)
Resource dalam sistem terdistribusi dipakai secara bersamaan oleh users. biasanya dibungkus dalam suatu komputer dan dapat di akses oleh komputer lain dengan komunikasi. Setiap resource di atur oleh program yang disebut dengan resource manager. Resource manager memberikan kemungkinan komunikasi interface antar resource. Resource manager dapat di generalisasi sebagai proses, kalau sistem di design dengan sudut pandang objek (Object Oriented), resource dibungkus dalam suatu objek.Model Arsitektur (Architectural Models)Bagaimana cara kerja sistem terdistribusi antara komponen-komponen sistem dan bagaimana komponen tersebut berada pada sistem terdistribusi :Sistem yang terdiri dari kumpulan - kumpulan proses disebut dengan server, dan memberikan layanan kepada user yang disebut dengan client. Model client-server biasanya berbasiskan protokol request/reply. Contoh implementasinya antara lain: RPC (Remote Procedure Calling) dan RMI (Remote Method Invocation).Client : proses akses data, melakukan operasi pada komputer lain.Server : proses mengatur data, proses mengatur resources, proses komputasi.Interaksi : Invocation/resultKarakteristik Client-Server1. Service : menyediakan layanan terpisah yang berbeda2. Shared Resource : server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource3. Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one to many4. Mix and Match : tidak tergantung pada platform5. Encapsulation of Service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan6. Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client7. Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message8. Scalability : sistem client/server dapat dimekarkan baik vertikal maupun horisontal9. Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer sendiri
Multiple Server Model
Service disediakan oleh beberapa serverContoh:· Sebuah situs yang jalankan dibeberapa serverServer menggunakan replikasi atau database terdistribusiProxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang diatur oleh server lain. Biasanya proxy server dipakai untuk menyimpan hasil copy web resources. ketika client melakukan request ke server, hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakan pada setiap client atau dapat dipakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencagah frekuensi akses server. Proxy server membuat duplikasi beberapa server yang diakses oleh client.Caching :· penyimpanan lokal untuk item yang sering diakses· meningkatkan kinerja· mengurangi beban pada server· wajib digunakan pada search engineContoh model proxy server : searching satu topik namun dilakukan dua kali maka searching terakhir memiliki waktu yang lebuh kecil.Mobile agent adalah sebuah program yang berpindah (termasuk data dan kode) dari satu komputer ke lainnya dalam jaringan. Biasanya melakukan suatu pekerjaan otomatis tertentu. Beberapa masalahnya antara lain authentication, permission dan keamanan. Alternatif dengan mengambil informasi melalui remote invocation. Contoh : digunakan untuk install dan memelihara software pada komputer dalam suatu organisasi, membandingkan harga produk dari beberapa vendor.Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible.Model Interaksi (Interaction Models)Untuk interaksinya sistem terdistribusi dibagi menjadi 2 bagian : - Synchronous Distributed System
Batas atas
dan bawah waktu pengeksekusian dapat di set. Pesan yang dikirim diterima dalam
waktu yang sudah ditentukan. Fluktuasi ukuran antara waktu local berada dalam
suatu batasan.
Bererapa hal
yang penting untuk diperhatikan :
- Dalam synchronous distributed system terdapat satu waktu global
- Hanya synchronous distributed system dapat memprediksi perilaku (waktu)
- Dalam synchronous distributed system dimungkinkan dan aman untuk menggunakan mekanisme timeout dalam mendeteksi error atau kegagalan dalam proses atau komunikasi.
- Asynchronous Distributed System
Banyak
sistem terdistribusi yang menggunakan model interaksi ini (termasuk internet).
Tidak ada batasan dalam waktu pengeksekusian, tidak ada batasan dalam delay
transmission (penundaan pengiriman), dan tidak ada batasan terhadap fuktuasi
waktu lokal. Asynchronous Distributed System secara praktek lebih banyak
digunakan.
Model Kegagalan (Failure Models)
Kegagalan dapat terjadi pada proses atau kanal
komunikasi, dan penyebabnya bisa berasal dari hardware ataupun software. Model
kegagalan (failure models) dibutuhkan dalam membangun suatu sistem dengan
prediksi terhadap kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi. Kegagalan yang
dapat terjadi dan efek yang ditimbulkan :
- Ommision Failures
Yang
dimaksud dengan ommision failures adalah ketika prosesor dan kanal komunikasi
mengalami kegagalan untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Dikatakan tidak
mempunyai ommision failure apabila :
- terjadi keterlambatan (delayed) tetapi akhirnya tetap tereksekusi
- sebuah aksi dieksekusi walaupun terdapat kesalahan pada hasil
Dengan synchronous
system, ommision failures dapat dideteksi dengan timeouts. Kalau kita yakin
bahwa pesan yang dikirim sampai, timeout akan mengindikasikan bahwa proses
pengiriman rusak, seperti fail-stop behavior pada sistem.
- Arbitary Failures
Ini adalah
kegagalan yang paling buruk dalam sistem. Tahapan proses atau komunikasi
diabaikan atau yang tidak diharapkan terjadi dieksekusi sehingga hasil yang
diharapkan tidak terjadi atau mengeluarkan hasil yang salah.
- Timing Failures
Timing
Failures dapat terjadi pada synchronous system, dimana batas waktu diatur
untuk eksekusi proses, komunikasi dan fuktuasi waktu. Timing Failures terjadi
apabila waktu yang telah ditentukan terlampaui
- itektur (Architectural Models)
- Model Interaksi (Interaction Models)
- Model Kegagalan (Failure Models)
Resource dalam sistem terdistribusi dipakai secara bersamaan
oleh users. biasanya dibungkus dalam suatu komputer dan dapat di akses oleh
komputer lain dengan komunikasi. Setiap resource di atur oleh program yang
disebut dengan resource manager. Resource manager memberikan kemungkinan
komunikasi interface antar resource. Resource manager dapat di generalisasi
sebagai proses, kalau sistem di design dengan sudut pandang objek (Object
Oriented), resource dibungkus dalam suatu objek.
Model Arsitektur (Architectural Models)
Bagaimana cara kerja sistem terdistribusi antara
komponen-komponen sistem dan bagaimana komponen tersebut berada pada sistem
terdistribusi :
Sistem yang terdiri dari kumpulan - kumpulan proses
disebut dengan server, dan memberikan layanan kepada user yang disebut dengan client.
Model client-server biasanya berbasiskan protokol request/reply. Contoh
implementasinya antara lain: RPC (Remote Procedure Calling) dan RMI (Remote
Method Invocation).
Client :
proses akses data, melakukan operasi pada komputer lain.
Server :
proses mengatur data, proses mengatur resources, proses komputasi.
Interaksi :
Invocation/result
Karakteristik
Client-Server
1. Service : menyediakan layanan terpisah yang
berbeda
2. Shared Resource : server dapat melayani beberapa
client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource
3. Asymmetrical Protocol : antara client dan server
merupakan hubungan one to many
4. Mix and Match : tidak tergantung pada platform
5. Encapsulation of Service : message memberitahu server apa
yang akan dikerjakan
6. Transparency Location : proses server dapat ditempatkan
pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan
menyembunyikan lokasi server dari client
7. Message-based-exchange : antara client dan server
berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message
8. Scalability : sistem client/server dapat
dimekarkan baik vertikal maupun horisontal
9. Integrity : kode dan data server diatur
secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer sendiri
Multiple Server Model
Service disediakan oleh beberapa
server
Contoh:
·
Sebuah situs
yang jalankan dibeberapa server
Server
menggunakan replikasi atau database terdistribusi
Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari
resource yang diatur oleh server lain. Biasanya proxy server dipakai untuk
menyimpan hasil copy web resources. ketika client melakukan request ke server,
hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta
oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakan pada
setiap client atau dapat dipakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah
meningkatkan performance dan availibity dengan mencagah frekuensi akses server.
Proxy server membuat duplikasi beberapa server yang diakses oleh client.
Caching :
·
penyimpanan
lokal untuk item yang sering diakses
·
meningkatkan
kinerja
·
mengurangi
beban pada server
·
wajib
digunakan pada search engine
Contoh model
proxy server : searching satu topik namun dilakukan dua kali maka searching
terakhir memiliki waktu yang lebuh kecil.
Mobile agent
adalah sebuah program yang berpindah (termasuk data dan kode) dari satu
komputer ke lainnya dalam jaringan. Biasanya melakukan suatu pekerjaan otomatis
tertentu. Beberapa masalahnya antara lain authentication, permission dan
keamanan. Alternatif dengan mengambil informasi melalui remote invocation.
Contoh : digunakan untuk install dan memelihara software pada komputer dalam
suatu organisasi, membandingkan harga produk dari beberapa vendor.
Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus
berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak
terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur
sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin,
yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi
yang digunakan. Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible.
Model Interaksi (Interaction Models)
Untuk
interaksinya sistem terdistribusi dibagi menjadi 2 bagian :
- Synchronous Distributed System
Batas atas
dan bawah waktu pengeksekusian dapat di set. Pesan yang dikirim diterima dalam
waktu yang sudah ditentukan. Fluktuasi ukuran antara waktu local berada dalam
suatu batasan.
Bererapa hal
yang penting untuk diperhatikan :
- Dalam synchronous distributed system terdapat satu waktu global
- Hanya synchronous distributed system dapat memprediksi perilaku (waktu)
- Dalam synchronous distributed system dimungkinkan dan aman untuk menggunakan mekanisme timeout dalam mendeteksi error atau kegagalan dalam proses atau komunikasi.
- Asynchronous Distributed System
Banyak
sistem terdistribusi yang menggunakan model interaksi ini (termasuk internet).
Tidak ada batasan dalam waktu pengeksekusian, tidak ada batasan dalam delay
transmission (penundaan pengiriman), dan tidak ada batasan terhadap fuktuasi
waktu lokal. Asynchronous Distributed System secara praktek lebih banyak
digunakan.
Model Kegagalan (Failure Models)
Kegagalan dapat terjadi pada proses atau kanal
komunikasi, dan penyebabnya bisa berasal dari hardware ataupun software. Model
kegagalan (failure models) dibutuhkan dalam membangun suatu sistem dengan
prediksi terhadap kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi. Kegagalan yang
dapat terjadi dan efek yang ditimbulkan :
- Ommision Failures
Yang
dimaksud dengan ommision failures adalah ketika prosesor dan kanal komunikasi
mengalami kegagalan untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Dikatakan tidak
mempunyai ommision failure apabila :
- terjadi keterlambatan (delayed) tetapi akhirnya tetap tereksekusi
- sebuah aksi dieksekusi walaupun terdapat kesalahan pada hasil
Dengan synchronous
system, ommision failures dapat dideteksi dengan timeouts. Kalau kita yakin
bahwa pesan yang dikirim sampai, timeout akan mengindikasikan bahwa proses
pengiriman rusak, seperti fail-stop behavior pada sistem.
- Arbitary Failures
Ini adalah
kegagalan yang paling buruk dalam sistem. Tahapan proses atau komunikasi
diabaikan atau yang tidak diharapkan terjadi dieksekusi sehingga hasil yang
diharapkan tidak terjadi atau mengeluarkan hasil yang salah.
- Timing Failures
Timing
Failures dapat terjadi pada synchronous system, dimana batas waktu diatur
untuk eksekusi proses, komunikasi dan fuktuasi waktu. Timing Failures terjadi
apabila waktu yang telah ditentukan terlampaui
0 komentar:
Posting Komentar